.:Pasaman Barat Mesir:.

Media Online Mahasiswa Pasbar Mesir
Posted by Azmil as admin

Terbentuknya Media Online Mahasiswa Pasaman Barat - Mesir

Dengan izinNYA kami dari mahasiswa Pasaman Barat yang sedang belajar di Mesir dapat mewujudkan keinginan yang sudah lama kami impikan selama ini. media online untuk berbagi informasi dengan masyarakat Pasaman Barat tentang kegiatan kami di tanah para nabi ini..

Posted by Azmil as admin

Sekilas tentang Kabupaten Pasaman Barat

Kabupaten Pasaman Barat adalah salah satu kabupaten di Sumatra Barat, Indonesia. Dibentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Pasaman berdasarkan UU No.38 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003.

Posted by Azmil as admin

Mengenal Negara Mesir

Republik Arab Mesir, lebih dikenal sebagai Mesir, (bahasa Arab: مصر) adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut. Dengan luas wilayah sekitar 997.739 km² Mesir mencakup Semenanjung.

Photobucket

Masjid Ar Rifa’i




Mesir menyimpan ribuan masjid sejarah yang masih terjaga keaslianya hingga detik ini, maka tidak heran kalau negeri ini dijuluki dengan negeri seribu menara. Dari tahun ketahun hingga abad ke abad, Mesir memiliki saksi bisu sejarah pergantian kekuasaan berupa masjid dan madrasah. Salah satu masjid sejarah yang terkenal akan keelokan dan keindahannya adalah masjid Ar Rifa’i.

Lokasi Masjid

Masjid ini terletak persis disamping Masjid Sultan Hasan, dua masjid megah ini berada di satu komplek yang dikelilingi oleh pagar hitam. Dahulunya, sebelum masjid didirikan diatas lokasi saat ini, tempat itu terkenal dengan sebutan Zawiyah Ar Rifa’i ( Pojok Rifa’i ) dinisbahkan ke Syekh Ali Abi Syabbak, salah satu keturunan marga Ar Rifa’i. Dari situ, masjid ini akhirnya terkenal dengan sebutan masjid Ar Rifa’i. Sumber lain menyebutkan bahwa nama masjid ini dinisbahkan kepada Ahmad ‘Izzuddin Ash Shayyad Ar Rifa’i salah satu keturunan al Imam Ahmad Ar Rifa’i yang lahir di Irak kemudian hijrah ke Mesir dan mempersunting seorang gadis keturunan Raja Shalahuddin Al Ayyubi.

Pendiri Masjid

Masjid yang indah ini memiliki ciri bangunan Daulah Mamalik yang berkuasa di Mesir pada abad 19-20 M. Masjid Agung yang dihiasi dengan ribuan ornament ini di bangun oleh Sayyidah Khusyar Hanim, ibu Khedives Ismail untuk dijadikan sebagai masjid agung dan tempat persemayaman terakhir baginya dan keluarganya. Ternyata apa yang ia inginkan pun terjadi. Setelah wafatnya, jenazahnya di kebumikan di dalam masjid tersebut pada tahun 1885 M. Demikian pula keluarganya, baik laki maupun perempuan banyak di kubur di masjid tersebut. Setelah mendapatkan informasi dari berbagai sumber, masjid ini menjadi tempat persemayaman bagi :

1. Ibu Khedives Ismail, Sayyidah Khusyar Hanim
2. Khedives Ismail beserta istri dan putra-putrinya
3. Sulthan Hasan Kamil
4. Raja Fuad, Raja terakhir Mesir.
5. Reza Shah Pahlavi, pemimpin Iran yang digulingkan oleh Imam Khumainy. Setelah digulingkan, Reza Shah Pahlavi tidak diterima oleh negara-negara Islam saat itu, kecuali Mesir. Dan Reza Pahlevi juga diterima Mesir untuk dikuburkan di kota seribu menara ini. Lantai di sekitar makan Syah Iran dipasang marmer yang sangat indah yang harganya permeter, konon, sebesar 1 Milyar Dollar Amerika.
6. Anak pemimpin Iran, Muhammad Reza Pahlevi.

Makam Reza Syah Pahlevi, salah satu dari persemayaman di dalam masjid

Sayyidah Khusyar Hanim, ibu Khedives Ismail memberikan amanah kepada seorang arsitek bangunan bernama Husain Fahmi Pasha – wakil Dewan Perwakafan tahun 1286 H/1869 M dan arsitek ternama se-Mesir ketika itu – untuk membuat desain masjid. Akan tetapi pekerjaan terhenti dengan sebab meninggalnya arsitektur masjid tersebut tahun 1303 H/1885 M. Setelah sembilan tahun berlalu, anak Sayyidah Khusyar Hanim, Ismail menyusulnya. Beliau pun di kebumikan di sebelah makam ibunya. Akhirnya pekerjaan pun terbengkalai selama seperempat abad sampai kekuasaan ada di tangan Khedive Abbas Helmi II yang memerintahkan seorang arsitek dari Austria yang bernama Max Herz, untuk menyempurnakan bangunan masjid. Pada tahun tahun 1330 H/1912 M masjid ini secara resmi dibuka dengan menunaikan shalat Jum’at untuk pertama kalinya.

Karakteristik Masjid

Pada tahap awal penyempurnaan masjid ini, sang arsitek bangunan ingin meniru keagungan dan ketinggian Madrasah Sulthan Hasan yang terletak persis disampingnya sehingga tidak terlihat lebih rendah dan kecil di hadapannya. Maka ia pun membangun pintu masuk utamanya dengan ukuran yang sangat tinggi sekali di topang dengan tiang yang terbuat dari batu pualam dengan nuansa kearabannya. Tangga-tangganya terbuat dari batu pualam asli. Pintu utamanya di tutupi dengan qubah yang terhiasi dengan ornamen-ornamnennya dan mempolesnya dengan warna emas.

Dari dalam, masjid ini berbentuk persegi panjang. Luasnya sekitar 6500 meter persegi. Luas tersebut dibagi menjadi dua bagian, bagian seluas 1767 M dirancang untuk sholat, dan sisanya untuk tempat persemayaman. Pada bagian utama masjid yang dikhususkan untuk shalat tertopang dengan empat tiang super besar dilapisi dengan aneka ragam batu marmer dan antara satu tiang dengan lainnya terhubung dengan lengkungan indah yang terukir hiasan zukhrufah menambah megah dan dramatis suasana ibadah didalamnya. Jikalau anda berkunjung dan melihat suasana rumah Allah ini dengan mata telanjang, niscaya anda akan tercengang dan kagum akan keindahan dan keagungan peninggalan sejarah ini.

Adapun mihrab masjid terletak di tengah dinding sebelah timur. Ia dihiasi dengan batu pualam yang berwarna-warni tertopang dengan empat pilar, dua pilar warna hitam dan dua pilar warna putih. Di samping mihrab terdapat mimbar dari kayu ebony.

Dihadapan mihrab terdapat dikkah muballigh (sebuah tempat yang dahulunya digunakan untuk mengumandangkan adzan, iqamah dan muballigh imam ) yang terbuat dari batu marmer putih ditopang oleh beberapa pilar. Disampingnya terdapat kursi mushaf yang terukir di atasnya tanggal pembuatan pada tahun 1328 H/1911 M.

Dinding-dinding masjid dihiasi oleh ukiran batu marmer indah. Di langit-laingit atap tergantung lentera-lentera yang terbuat dari tembaga arab dan kaca. Membuat pemandangan masjid terang dengan adanya lenter-lentera tersebut.

Disebelah barat masjid terdapat lima pintu: tiga pintu tembus ke makam dan dua pintu tembus ke dua tempat terbuka antara makam.

Di belakang mihrab terdapat pula sebuah ruangan kecil yang mempunyai anak tangga untuk mengantarkan kita ke bagian atas masjid. Bisa jadi masjid ini merupakan peninggalan Islam pertama kali yang menggunakan beton di dalam pembangunannya.

Kegiatan Masjid Saat ini

Masjid Rifa’i merupakan salah satu obyek wisata yang menarik perhatian turis mancanegara. Disamping itu, shalat lima waktu dan shalat Jum’ah masih terus berlangsung di masjid ini. Biasanya, orang Mesir pengikut tariqat Rifa’iyah tiap kali masuk ke masjid, selalu berziarah ke makam Syekh Rif’ai dan membaca doa untuknya. Pada hari jum’at setelah shalat Jum’at mereka mengadakan dzikir jama’ah yang dipimpin seorang imam, gambar bisa dilihat di laman ini.

(dari berbagai sumber ).

Rute Masjid

Naik bus ke jurusan Sayyedah ‘Aisyah, dari sana anda tinggal jalan kaki sekitar 20 menit karena letak masjid tidak jauh dari Sayyedah ‘Aisyah dan tiangnya terlihat sangat jelas.

Penulis & Photo oleh : Imam Hasanuddin
Sumber:masisironline.com

0 comments:

Post a Comment